Minggu, 10 Januari 2021

hukum dan etika periklanan #3

 ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN SEDERHANA

Tugas ini Disusun untuk memenuhi tugas Hukum dan Etika Periklanan

Dosen Pengampu: 

Dr. Rama Kertamukti, S.Sos, M.Sn


Disusus Oleh:

Ananda Putri Nur Karim (19107030074)

 

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 

YOGYAKARTA

2020

 

PENDAHULUAN 

Seiring dengan berkembangnya zaman, ilmu dan teknologi mengalami perubahan menjadi lebih baik lagi salah satunya  yakni adanya perkembangan dalam media komunikasi yang semakin memudahkan kehidupan manusia. Dengan adanya kemudahan dalam menyampaikan pesan, para pelaku indutri biasanya mengunakan media komunikasi dalam menyampaikan iklan produknya. Hal ini menjadi salah satu saran dalam mempromosikan suatu produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan merupakan bagian dalam pemasaran dan promosi produk. Bentuk iklan pun berbagai macam mulai dari iklan visual ataupun cetak, baik di televisi, koran, majalah, bilboard ataupun radio.

Fungsi iklan sebagai pemberi informasi, persuasi dan pengingat tentang suatu produk ke khalayak. membuat isi atau kandungan iklan yang nantinya ditayangakan tersebut harus menarik, mudah diingat atau dipahami oleh semua tingkatan khalayak. Pesan-pesan tertentu yang disampaikan pada iklan biasanya tertanam sebagai sebuah "mitos" bagi para konsumen atau calon konsumen yang menyaksikan pesan iklan tersebut serta meninggalkan sebuah image atau citra yang tertanam dalam benak konsumen. Maka dari itu dalam analisa senderhana ini akan dibahas mengenai apa itu semiotika dan bagaimana cara semiotika tersebut menjadi bagian dari suatu produk iklan tersebut sehigga dapat mempengaruhi dalam pemaknaan pesan menjadi sebuah mitos. Analisa ini mengunakan metode semiotika menurut Ronald Barthes.

 a. Definisi Semiotika

Semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan denganya seperti cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain seperti pengiriman dan penerimaan oleh mereka yang mengunakanya. Sedangkan yang menurut Bugin bahwa semiotika adalah penciptaan realitas dilakukan dengan mengunakan bahasa (verbal maupun visual) atau tanda bahasa (simbol), bahasa juga dipahami sebagai wacana dimana iklan dilihat sebagai seni. Artinya iklan merupakan seni bagaimana orang mengunakan bahasa untuk menjual (Bungin, 2011: 127).

b. Metode Semiotika menurut Roland Barthes

Menurutnya semiotika adalah bagian dari bahasa karena tanda-tanda tersebut dapat dipandang sebagai bagian dari bahasa yang bisa mengungkapkan gagasan berupa unsur-unsur yang terbentuk dari penanda dalam setiap iklan tentunya memiliki semiotika yang dapat berupa audio visual yaitu bahasa, bahasa tubuh, pengambilan gambar, setting tempat atau latar belakang, musik, sound effect serta tokoh yang memerankan iklan tersebut. Metabahasa dan konotasi merupakan hasil proses pengembangan dalam cara manusia memaknai tanda (Hoed, 2014;98).

Maka dari itu, untuk menafsirkan makna yang terjadi dalam proses komunikasi dibutuhkanlah suatu metode untuk membantu menguraikan pesan yang terdapat secara implisi (tersembunyi) yang ada di dalam suatu iklan. teori yang dikembangkan oleh Ronald Bearthes adalah teori mitos yang merupakan bagian dari teori semiotik yang dirintis oleh Saussure. Mitos yang akan kita bahas disini adalah mitos yang berbeda dari cerita melainkan yang dibahas yakni mitos mengenai sebuah tipe atau ungkapan atau pembicaraan yang spesifik yang menimbulkan arti atau makna tertentu. Dijelaskan pula bahwa mitos yang dibahas oleh Barthes dapat mencakup segala sesuatu yang bisa dikomunikasikan khususnya sevara lisan atau ujaran dan dapat dihubungkan dengan kegunaan sosial, sehingga mitos yang dimaksudkan adalah suatu produk dari hasil kultrur atau budaya yang menyampaikan makna, pesan ataupun suatu ideologi tertentu didalamya (dalam Puteri, 2017; hlm 164-165)

Barthes juga membagi dan mengklasfikasikan ilmu semiotik menjadi denotasi, konotasi dan mitos yang bisa saja terkandung didalam suatu iklan sehingga dalam mengkaji atau menguraikan suatu pesan maka munculnya metode untuk menganalisis sebuah pesan. Metode ini terbagi menjadi dua tahapan yakni tahap pertama yaitu denotasi dan tahap kedua yaitu konotasi. Denotasi, merupakan makna kata yang dapat ditemukan di dalam kamus dan merupakan makna yang sebenarnya jadi yang dimaksudkan makna denotasi disini adalah signifikasi pemaknaan awal yang pertama kali dimaknai oleh indra pengelihatan dan diyakini kebenarannya atau bisa dibilang besifat objektif. Sedangkan Konotasi, merupakan makna yang mempunyai sifat subjektif dan bervariasi. Kemudian yang terakhir yakni Mitos, merupakan pesan yang secara implisit tampak dan ingin disampaikan dari suatu ikla tersebut.

Barthes juga memiliki aspek lain dalam penandaan yaitu mitos yang dimaksudkan sebagai sebuah pesan dan merupakan sistem simiologis atau sistem tanda-tanda yang dimaknai oleh manusia dan merupakan perkembangan dari konotasi yang sudah lama berkembang dan menjadi mitos (dalam Haryono 2017; 72). Fokus utama dalam metode semiotika ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanda dapat membatu manusia untuk memahami pesan yang dimaksud dan didalamnya terdapat makna yang diintrepretasikan oleh manusia dan seiring dengan perkembangan zaman hasil dari pemaknaan tersebut berubah dan dapat memilki makna yang berbeda pula dari yang sebelumnya.

c. Analisa Iklan mengunakan Metode Semiotika menurut Roland Barthes

1. Poster turut berduka cita terhadap Michael Jackson

    Pada gambar diatas terdapat iklan yang secara simatik bisa dijelaskan melalui tiga tahapan yakni, pada tingkatan pertama, secara Denotatif iklan tersebut berisikan pita hitam ditambah pula sepasang sepatu di bawahnya dilengkapi dengan nama Michael Jackson dan tahun lahir hingga meninggalnya. kemudian pada tingkatan kedua yakni secara konotatif, pita hitam memberikan kesan atau image yang diasosikan sebagai makna duka, sedih, atau berkabung yang sejak zaman Romawi dulu warna hitam digunakan untuk berkabung jika dikaitkan dengan nama dan tahun tersebut maka iklan tersebut mengambarkan susana duka, sedih dan berkabung dalam meninggalnya Michael Jackson yang merupakan seorang penyayi, dancer terkenal. Pada tingkatan terakhir yakni Mitos, yaitu menyangkut bahwasannya pita hitam merupakan simbol dari duka yang menjadi penanda mengenai sebuah kematian dan suasan duka tentang sesuatu peristiwa.


2. Iklan Mcd


    Pada iklan Mcd diatas terdapat makna Denotasi yaitu berupa berbagai ukuran dan salah satunya ukuran M yang beda sendiri dan memiliki warna merah. Sedangkan pada tingkatan kedua, secara konotasi Huruf M merupakan awalan dari nama restoran mereka Mcdonals yang menjual produk ayam goreng bukan produk baju yang digambarkan dengan ukuran-ukuran namun M beda sendiri. pada tingkatan terkahir yakni Mitos, secara implisit mengambarkan bahwa restoran Mcd beda dari yang lain.

3.  Iklan Hat Weber

        Pada tingkatan pertama yakni Denotatif, makna yang terdapat pada gambar diatas adalah dua bentuk yang mirip dengan dua kepala yang berkumis  memilki rambut dan yang lainnya mengenakan topi. Kemudian pada tingkata kedua yaitu Konotatif, makna gambar tersebut dapat diasosiasikan bahwa topi menciptakan kesan yang berbeda yakni lebih gagah dan keren berbeda dengan yang tidak bertopi yang terkesan biasa saja. Pada bagian terakhir yakni Mitos, gambar diatas secara implisit menyampaikan bahwa topi adalah simbol dari kegaggahan yang dapat menciptakan kesan yang berbeda.

4. Iklan Jeep

 

    Pada tahapan pertama yakni Denotatif, makna yang terdapat disini yaitu ada dua orang purba yang memiliki bentuk tubuh yang berbeda dan warna yang berbeda saling menekukan tanggannya dan menghasilkan bentuk bayangan yang menyerupai mobil. Kemudian pada tahapan kedua, yakni secara konotatif makna diatas dapat diasosiasikan dengan perbedaan yang ada mobil merk jeep dapat menyatukan atau menyesuaikan sehingga menghasilkan suatu inovasi baru ditengah perbedaan. pada tahapan terakhir yakni mitos, mobil jeep menyampaikan maksud bahwa produk Jeep tersebut melambangkan suatu yang kokoh yang biasnya digunakan untuk peperangan atau menempuh medan yang sulit.

5. Iklan Samsung


     Pada tingkatan pertama yakni Denotatif, gambar diatas adalah sebuah bunti nada yang dihasilkan oleh suatu instrumen dan disertai dengan dua buah sarung tinju yang biasanya diginakan untuk melindungi tanggan dalampermainan tinju. Kemudian pada tingkatan kedua, secara konotasi gambar diatas sarung tinju dan nada dapat diasosiasikan sebagai volume suara yang kencang. pada tahapan yang tekahir yaitu Mitos, iklan tersebut secara implisit ingin mengambarkan bahwa volume suara yang dimiliki produk samsung memilki suara yang kuat dan kencang.

Kesimpulan

Disetiap iklan terdapat tanda didalamnya yang dapat dikaji dengan mengunakan analisis semiotika. Menurut Roland Barthes dalam kajiannya untuk mengurai suatu sistem tanda tersebut (semiotika) dapat diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yang menjelaskan mengenai pemaknaan yang ada di dalam sebuah iklan. Pada tingkatan pertama yaitu Denotasi, makna dapat dipahami secara objektif yang artinya makna ini dapat ditemukan pada kbbi. Kemudian pada tingkatan kedua yaitu Konotatif, makna dipahami secara subjektif dan interpretatif pada bagian ini makna yang dipahami dalam sebuah iklan berbeda-beda sesuai dengan kultur atau budaya yang dipahaminya. Sedangkan pada tahapan terakhir yakni Mitos, makna yang terkandung dalam iklan disampaikan secara implisit atau tidak ketara.


DAFTAR PUSTAKA

 Haryono, Sinta Rizki dan Dedi Kurnia Syah Putra. (2017). Identitas Budaya Indonesia: Analisa             Semiotika Ronald Barthes dalam Iklan Aqua Versi "Temukan Indonesiamu". Acta diurnA.                 13(2);67-88

Puteri, Bunga Diantirta Y. (2017). Analisis Semiotik Pada Iklan-Iklan Aqua di Media Televisi.                 Paramasastra. 4(1); 160-176

 

hukum dan etika periklanan #3

 ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN SEDERHANA Tugas ini Disusun untuk memenuhi tugas Hukum dan Etika Periklanan Dosen Pengampu:  Dr. Rama Kertamukti, ...